INDOPOS.CO.ID – Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam (Pendis) Ali Ramdhani mengatakan, pesantren memiliki peran meredam eskalasi politik dari pelaksanaan pemilu 14 Februari lalu. Salah satunya melalui peran dialog.
“Peace santren membawa pesan kedamaian. Apalagi baru saja kita dihadapkan eskalasi politik,” ujar Ali Ramdhani di Jakarta, Rabu (13/3/2024).
Di tempat yang sama, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Waryono Abdul Ghofur menambahkan, program peace santren akan digelar di lima titik di Pulau Jawa. Di antaranya pondok pesantren di Jakarta, Banten, Garut, Yogyakarta dan lainnya.
“Peace santren adalah sentuhan seni bagi pesantren. Diperkuat dengan musik (sholawat),” katanya.
Ia menjelaskan, program peace santren merupakan bagian sosialisasi petunjuk teknis ramah anak di pesantren. Sebab, anak memiliki hak dilindungi dan dijaga.
“Dengan dasar apapun kemudian merusak hak anak, itu tidak dibenarkan,” katanya.
Pendidikan di pondok pesantren, menurut dia, tidak ada lagi diskriminasi, atau tidak ada perbedaan antara anak kyai, atau anak penjabat dengan anak dari keluarga biasa.
“Ini untuk masa depan anak. Anak hidup damai di pesantren dan zero kasus toleran,” ujarnya.
Menanggapi tour pesantren peace santren, personel Gigi band Arman Maulana mengatakan, program tersebut akan mengemas konsep tour religi. Dengan menampilkan sedikitnya 65 lagu religi dari 6 album.
“Terakhir kami tour pesantren di 2016 lalu. Dan kami ingin membawakan pesan damai ke pesantren-pesantren melalui lagu-lagu religi,” ujarnya. (nas)