Rabu, 1 Februari 2023
No Result
View All Result
www.indopos.co.id

  • Home
  • Politik
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index
www.indopos.co.id
  • Home
  • Politik
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index
No Result
View All Result
www.indopos.co.id
No Result
View All Result
Home Nusantara

Jalan Pemulihan Pembelajaran dengan Kurikulum Merdeka

by wib
Senin, 28 November 2022 - 10:05
in Nusantara
Sistem-Pembelajaran

Pembelajaran tatap muka

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOS.CO.ID – Tidaklah mudah bagi anak-anak buruh sawit di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 005 Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Setiap hari, mereka harus menempuh jarak puluhan kilometer untuk menuju sekolah mereka di Desa Sajau Hilir. Jalanan rusak, menanjak, dan berliku hanyalah sebagian kecil dari perjuangan mereka untuk tetap bersekolah.

Tantangan pendidikan anak-anak Tanjung Palas Timur tidak berhenti sampai di situ. Berdasarkan hasil pendataan sekolah yang dicatat oleh tim Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI), ada 11 persen siswa yang tidak mengikuti pembelajaran. Setelah ditelisik, sebagian anak tersebut rupanya ada yang dibawa orang tuanya pergi jauh untuk bekerja, berkebun ke tengah hutan, merantau, bahkan dititipkan ke keluarga lain karena orang tuanya menjadi pekerja migran ilegal ke Malaysia.

BacaJuga

Kalapas Palu Pastikan Tak Ada Pengendalian Narkoba dari Dalam Lapas

Bea Cukai Terima Kunjungan DPR RI Bahas Terkait Fasilitas Kepabeanan dan Pengelolaan Cukai

Kendala pendidikan anak-anak buruh di SDN 005 Tanjung Palas Timur kemudian diperparah dengan hadirnya pandemi Covid-19. Pandemi memukul mundur kemampuan belajar siswa. Meskipun 89 persen siswa masih bisa belajar secara daring dan luring, tetapi mereka tidak dapat mencapai kompetensi yang diharapkan dan mengalami kehilangan kemampuan belajar (learning loss) yang besar.

Kepala SDN 005 Tanjung Palas Timur, Ludiah Liling, menyadari kondisi kehilangan kemampuan belajar tidak hanya dialami oleh para siswa. Namun, guru pun mau tidak mau harus menyesuaikan kembali caranya mengajar saat luring, setelah sekian lama mengajar secara daring.

Ludiah pun menyadari bahwa makin besar ketertinggalan siswa dalam memahami dan menguasai pelajaran, makin besar pula dampaknya dalam proses pembelajaran ke depannya. Fenomena tersebut dikenal dengan “Efek Matthew” dalam pendidikan. Siswa yang sudah paham akan makin paham, sedangkan siswa yang tidak paham akan makin tertinggal. Sembilan tahun berkarya sebagai kepala sekolah, Ludiah tak lantas tinggal diam. Dia berupaya untuk mencari jalan keluar atas masalah tersebut. Solusinya, menurut Ludiah, harus berangkat dari guru.

Secercah harapan pun muncul ketika Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan Merdeka Belajar Episode Kelima Belas: Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar demi memulihkan pembelajaran pascapandemi. Ludiah melihat hal tersebut sebagai jalan keluar bagi pemulihan pembelajaran di satuan pendidikannya.

“Pemulihan guru bisa dilakukan lewat sistem manajerial yang efektif dan menyenangkan. Strateginya dengan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka,” jelas Ludiah.

Langkah itu ia ambil karena menurutnya Kurikulum Merdeka dapat memberikan fleksibilitas bagi para guru dalam menentukan materi belajar. Guru dapat lebih fokus pada materi esensial, sehingga proses belajar menjadi lebih mendalam, bermakna, dan menyenangkan.

Hal tersebut selaras dengan arah perubahan kurikulum yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim pada saat peluncuran Merdeka Belajar Episode Kelima Belas: Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar secara daring pada 11 Februari 2021.

“Arah perubahan kurikulum yang termuat dalam Merdeka Belajar Episode 15 ini adalah struktur kurikulum yang lebih fleksibel, fokus pada materi yang esensial, memberikan keleluasaan bagi guru menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik, serta Platform Merdeka Mengajar yang menyediakan berbagai referensi bagi guru untuk terus mengembangkan praktik mengajar secara mandiri dan berbagi praktik baik,” terang Nadiem kala itu.

Untuk menguatkan pemulihan pembelajaran di sekolahnya, Ludiah merancang empat strategi implementasi Kurikulum Merdeka. Pertama, menyegarkan kembali kemampuan pedagogi guru melalui pelatihan berbasis kelompok kerja guru (KKG). Kedua, memanfaatkan komunitas belajar tingkat sekolah sebagai forum bagi guru untuk merefleksikan pembelajaran. Ketiga, melakukan asesmen awal secara masif dan terjadwal, dan yang terakhir, menggunakan hasil asesmen untuk mendesain pengelompokan siswa dan menentukan materi pembelajaran terdiferensiasi.

Orang tua, guru, pemerintah daerah, dan publik dapat mempelajari lebih lanjut kebijakan kurikulum di Indonesia melalui kurikulum.kemdikbud.go.id. Publik pun dapat mengakses berbagai regulasi, panduan, dan praktik baik Kurikulum Merdeka pada laman tersebut.(adv)

Tags: Kemendikbudristekkurikulum merdekaPemulihan Pembelajaran
ShareTweetSendShareSend

Related Posts

Jemput Bola, Program PKK dan PKW Sasar ATS di Daerah Terpencil
Nasional

Jemput Bola, Program PKK dan PKW Sasar ATS di Daerah Terpencil

Sabtu, 21 Januari 2023 - 20:27
Kiki-Yuliati
Nasional

Tak Tunggu Lama, Mahasiswa Lulusan MSIB Terserap Dunia Industri

Rabu, 18 Januari 2023 - 21:05
LPI Dompet Dhuafa kembali Dapat Kepercayaan Kemendikbudristek Sebagai Mitra Program Organisasi Penggerak Pendidikan Indonesia
Nasional

LPI Dompet Dhuafa kembali Dapat Kepercayaan Kemendikbudristek Sebagai Mitra Program Organisasi Penggerak Pendidikan Indonesia

Rabu, 18 Januari 2023 - 12:54
Relawan Sukseskan KIP Kuliah Merdeka 2023
Nasional

Relawan Sukseskan KIP Kuliah Merdeka 2023

Selasa, 17 Januari 2023 - 12:21
Dirjen Bea dan Cukai Tinjau Langsung Perusahaan Pengguna Fasilitas Kawasan Berikat
Nasional

Kemdikbudristek Pastikan Akses Pendidikan melalui Bantuan

Senin, 9 Januari 2023 - 19:31
Investasi Berisiko, Kemendag: Penting Edukasi Literasi Aset Kripto Bagi Masyarakat
Nasional

Mendikbudristek: Mahasiswa Tak Boleh Menyerah Ikut Program MBKM

Sabtu, 7 Januari 2023 - 18:08
Load More

Populer hari ini

banten

Awas! Ada Oknum Catut Nama Pj Gubernur Banten dan Ajudan Minta Sumbangan Masjid

Selasa, 31 Januari 2023 - 02:22
Warga-Binaan

Kalapas Palu Pastikan Tak Ada Pengendalian Narkoba dari Dalam Lapas

Selasa, 31 Januari 2023 - 20:23
Bea Cukai

Kembali Gagalkan Peredaran Rokok Ilegal, Bea Cukai Kudus Selamatkan Kerugian Negara

Senin, 30 Januari 2023 - 18:59
digital

Tak Hanya Hoaks, Kenali Beragam Gangguan Informasi di Ruang Digital

Senin, 25 Juli 2022 - 20:49
Rafik-Rahmat-Taufik

Para Kades di Banten Tolak Perpanjangan Jabatan Jadi 9 Tahun, ini Alasannya

Kamis, 19 Januari 2023 - 16:05

E-Paper

Koran Indoposco Edisi 1 Februari 2023 - Screenshot 2023 02 01 at 2.07.35 AM - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 1 Februari 2023

by gimbal
Rabu, 1 Februari 2023 - 02:31
Koran Indoposco Edisi 26 Januari 2023 - Screenshot 2023 01 26 at 12.20.36 AM - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 26 Januari 2023

by gimbal
Kamis, 26 Januari 2023 - 00:35
Koran Indoposco Edisi 24 Januari 2023 - Screenshot 2023 01 23 at 11.50.32 PM - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 24 Januari 2023

by gimbal
Selasa, 24 Januari 2023 - 00:00
www.indopos.co.id | indoposco.id

Copyright © 2022.

www.indopos.co.id | indoposco.id

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index

Copyright © 2022.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist