UPTD PJJ Pandeglang Bergerak Cepat Tangani Jalan Amblas di Picung-Munjul

Perbaikan-Jalan-Amblas

Petugas dari UPTD PJJ Pandeglang menangani ruas jalan Picung-Munjul yang amblas akibat tanah bergerak

INDOPOS.CO.ID – Cuaca ekstrem yang melanda sebagian besar wilayah Provinsi Banten belakangan ini, menyebabkan adanya longsor akibat fenomena alam tanah bergerak di kawasan Sindang Resmi, Kabupaten Pandeglang yang menyebabkan ruas jalan Provinsi Picung-Munjul amblas sepanjang 55 meter tertimbun longsor.

Keterangan yang dihimpun indopos.co.id titik titik longsor akibat pergerakan tanah tersebut berada di berada di Kampung Angsana, Desa Ciodeng, Kecamatan Sindangresmi dan Kampung Cibeureum, Desa Sukasaba, Kecamatan Munjul, Selasa (3/1/2023)

“Betul akibat adanya pergerakan tanah menyebabkan jalan Picung-Munjul amblas sepanjang 55 meter dan lalu lintas sempat lumpuh. Namun, kami sudah melakukan aksi gerak cepat menangani jalan yang amblas itu sesuai arahan dari Pj Gubernur dan kadis PUPR,” terang Kepala Seksi (Kasi) jalan dan jembatan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Penanganan Jalan dan Jembatan (PJJ) Kabupaten Pendeglang, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten, Samsul kepada indopos.co.id,Rabu (4/1/2023).

Ia menjelaskan, lokasi longsoran akibat pergerakan tanah itu ada di 4 titik, yaitu di Kampung Salampak, Desa Pasir Tenjo Kecamatan Sindangresmi, berupa tanah longsor yang menutupi jalan. “Kondisi ini sedang dikerjakan dengan alat berat yang memang sudah stand by menjelang natal dan tahun baru lalu di bebraapa titik rawan longsor dan banjir,” jelasnya.

Sementara titik kedua ada di Kampung Ciodeng yaitu tanah amblas di semua badan jalan sepajang 51 meter dengan ke dalaman 3 hingga 5 meter dan titik ke 3 ada di Kampung Karet terjadi longsor setengah lajur dengan panjang 20 meteran, namun jalan masih bisa dilalui oleh kendaraan dengan sistem buka tutup,” imbuhnya.

Sedangkan lokasi ke-4 ada di Kampung Cibeureum berapa tanah amblas setengah lajur jalan sepanjang 55 meter dan saat ini kondisi tanha masih terjadi pergerakan.”Sampai saat ini di Kampung Cibeureum kondisi tanah masih terjadi pergerakan,” cetusnya.

Samsul menambahkan, pihaknya tengah berupaya bersama beberapa pihak untuk mencari jalan alternatif bagi pengguna jalan, karena untuk saat ini akses jalan raya Picung-Munjul belum bisa dilalui kendaraan roda empat. “Jalan alternatif untuk pengendara roda empat bisa lewat Jalupang Banjarsari karena ini akan kita segera tangani,” katanya.

“Sementara untuk pengendara roda empat dari arah Cikeusik bisa mengambil jalan Angsana -Panimbang,” sambungnya.

Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar yang dikonfirmasi membenarkan adanya akses jalan Provinsi di Kabupaten Pandeglang yang terputus akibat fenomena alam tanah bergerak.

Namun, kata Pj Gubernur, kondisi tersebut saat ini sudah dilakukan penanganan oleh Dinas PUPR Banten agar ruas jalan tersebut dapat kembali digunakan oleh masyarakat dan tidak mengganggu roda perekonomian di wilayah tersebut.

“Sudah dilakukan penanganan oleh Dinas PUPR Banten, karena memang sejak awal sudah dilakukan antisipasi dengan menyiagakan alat berat di beberapa titik yang rawan, sehingga jika terjadi bencana tanah longsor dan banjir langsung dilakukan penanganan,” kata Al Muktabar. (yas)

Exit mobile version