INDOPOS.CO.ID – Pengamat konstruksi M Gunawan Sutarto ST memastikan, kerusakan jalan rigit beton Pasir-Kuray-Cisitu, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, di beberapa titik dapat dipastikan akibat bencana alam atau force majeur.
Sebab kata Sutarto, jika kerusakan akibat gagal konstruksi maka badan jalan akan keropos, dan lapisan beton akan terkelupas dan berserakan, bukan patah dan retak memanjang seperti yang terjadi di jalan rigit beton Pasir Kuray-Cisitu.
“Pengalaman saya, jika kerusakannya memanjang dan terbelah seperti itu biasanya adalah akibat force majeur atau bencana alam karena terjadinya pergeseran tanah. Sebab kalau tidak salah pada hari yang sama, jalan milik Kabupaten Lebak juga amblas, yakni jalan Cisungsang – Pasir Kuray tepatnya di Desa Cisungsang pada hari Sabtu tanggal 9 Maret 2024,” terang Sutarto kepada indopos.co.id, Senin (6/5/2024).
Ia mengungkapkan, jalan Kabupaten yang amblas tak jauh letaknya dari jalan rigit beton Pasir Kuray-Cisitu. Bahkan, saat itu sempat menyebabkan akses transportasi terputus karena jalan milik kabupaten itu merupakan akses penghubung beberapa desa di wilayah tersebut, diantaranya Desa Cisunggsang, Situ Mulya, Kujang Sari, dan Desa Kujang Jaya.
“Justru saya salut sama kontraktor yang mampu menyelelesaikan kegiatan pembangunan jalan rigit beton Pasir Kuray-Cisitu, karena kondisi medan yang ekstrem dan ditambah kontur tanah yang labil,” ujarnya.
Ketika disinggung apakah anggaran sebesar Rp 11,6 milar untuk pembangunan jalan rigit beton sepanjang 2 kilometer masih ideal atau kemahalan ? Sutarto mengatakan, anggaran sebesar itu untuk medan jalan yang ekstrem masih pas pasan, karena untuk pembuatan maxing plant saja tidak kurang dari Rp 3 miliar.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, jalan rigit beton sepanjang 2 kilometer dengan anggaran mencapai Rp 11,6 miliar berasal Kementerian PUPR APBN 2023 melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 tahun 2023 tentang percepatan peningkatan konektivitas jalan daerah, rusak dan ambrol di sejumlah titik akibat terjadinya pergeseran tanah menyusul tinginya curah hujan di daerah tersebut
Menindaklanjuti kerusakan jalan akibat terjadinya force majeure itu, PT Cipta Optima selaku kontraktor pembangunan jalan langsung bergerak cepat (Gercep) menerjunkan tim teknis ke lapangan dan melakukan repair atau perbaikan di titik titik yang mengalami kerusakan. (yas)