INDOPOS.CO.ID – Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, LPM Dompet Dhuafa menghadirkan acara Tabligh Akbar dan Hapus Tato bersama Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) Kelas IIA Cilegon, pada Kamis (19/10). Kegiatan yang dimulai pukul 08.30 pagi itu diawali dengan istigosah dan pembacaan sholawat, kemudian sambutan-sambutan, tausiyah, serta Talkshow hingga Layanan Hapus Tato.
Moh. Noor Awaluddin Asjhar selaku Kepala LPM Dompet Dhuafa menyampaikan di lain tempat, bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk program pelayanan dari LPM Dompet Dhuafa bagi masyarakat. “Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Layanan Hapus Tato ini bertujuan agar warga binaan dapat semakin memperkuat nilai-nilai akidah dalam diri, dapat semakin meningkatkan ibadahnya, serta lebih mantap dalam berhijrah menjadi pribadi yang lebih baik lagi,” ungkapnya.
Enjat Lukmanul Hakim, Bc.I.P, S.H., M. AP. selaku Kepala Lapas Kelas IIA Cilegon menyambut baik atas diselenggarakannya acara ini. “Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pembinaan kepribadian bagi warga binaan. Mempersiapkan warga binaan secara mentalitas untuk melakukan berbagai kegiatan pembinaan berikutnya. Semoga ke depannya kerja sama dan kegiatan seperti ini dapat lebih ditingkatkan lagi frekuensi dan materinya. Semoga warga binaan juga lebih memiliki mental dan attitude yang baik di tengah masyarakat nanti,” ujarnya.
Selanjutnya pada acara Tabligh Akbar, Ustadz Herman Budianto menyampaikan tausiyah tentang meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW, mengajak warga binaan untuk rajin bersholawat, meningkatkan ibadah serta berserah diri dan meminta hanya kepada Allah. Taushiyah ini diikuti dengan khidmat oleh 200 warga binaan yang 50 di antaranya adalah peserta hapus tato.
Sesi tausiyah ini lalu dilanjutkan dengan Talkshow bersama Bang Cupink Topan yang berbagi cerita dan pengalamannya kepada warga binaan. Ia menceritakan bagaimana perjuangan akidahnya ketika bergelut di dunia entertain, agar dapat tetap istiqomah dalam beribadah. Setelahnya, Bang Cupink Topan juga menyaksikan antusiasme warga binaan dalam mengikuti kegiatan hapus tato. Menurutnya kegiatan ini menjadi hal yang mulia bagi mereka untuk berhijrah dan menjalankan ibadah dengan lebih baik lagi.
Pak Nunu (57) salah satu warga binaan yang mengikuti kegiatan Hapus Tato terlihat bahagia bisa mengikutinya. “Ini tato sudah lama, dari tahun 70-an, makanya tintanya beda. Saya pengen ikut dihapus ini (tato), biar ibadah saya bisa lebih sempurna,” pungkasnya. (adv)