INDOPOS.CO.ID – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih mendesak Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk membereskan aksi-aksi terkait Lesbian, Gay, Biseksual & Transgender (LGBT) yang meresahkan dunia pendidikan.
“Ada 2 kasus yang mencolok dan sangat terkait, yakni mutilasi mahasiswa UMY secara sadis oleh kaum LGBT, bahkan sampai direbus dan ada sekolah internasional yang justru memberi ruang pada benih-benih LGBT untuk tumbuh dan berkembang,” ungkap Abdul Fikri Faqih kepada INDOPOS.CO.ID, Selasa (1/8/2023).
Menurut dia, Kemendikbudristek harus segera bertindak, sebelum pendidikan di Indonesia memproduk kaum menyimpang dan sangat kejam. “Kami juga mendesak aparat berwenang segera turun tangan,” ujarnya.
Fikri mengecam keras aksi pembunuhan sadis oleh dua orang yang diduga kelompok LGBT kepada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Redho Tri Agustian. Ironisnya, Redho dibunuh oleh 2 pelaku yang merupakan responden penelitiannya terkait LGBT.
Diketahui Redho adalah mahasiswa penerima dana hibah penelitian mahasiswa dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbudristek RI tahun 2023. Ia tengah meneliti tentang kelompok radikal yang diketahui merupakan komunitas LGBT di Yogyakarta.
Ia mengaku prihatin, karena para pejabat di Kemendikbudristek tak merespon atau tidak bersikap atas masalah yang mengkhawatirkan tersebut. Semestinya para pejabat di Kemendikbudristek harus melakukan antisipasi terhadap bahaya LGBT kepada anak-anak, terlebih di sektor Pendidikan.
“Padahal Pendidikan nasional yang berkarakter moral serta menjunjung tinggi nilai keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia memiliki landasan kuat di konstitusi kita,“ bebernya.
Ia mengimbau kepada semua pemangku kepentingan untuk merumuskan rencana induk Pendidikan hingga 15-25 tahun ke depan untuk memenuhi amanat konstitusi. “Hanya dengan itu program pembangunan lewat sektor pendidikan akan kokoh dan berkesinambungan sehingga siap untuk menghadapi dan menangkal dampak negatif dari budaya luar dan perubahan teknologi yang begitu cepat,” ujarnya. (nas)