Ketua MK Tegur Hasyim Asy’ari di Sidang Sengketa Pilpres, Dikira Tidur

Ketua MK Tegur Hasyim Asy'ari di Sidang Sengketa Pilpres, Dikira Tidur - kpu - www.indopos.co.id

Kuasa Hukum KPU Hifdzil Alim, Ketua KPU Hasyim Asyari, Komisioner KPU Mochammad Afifuddin, dan Idham Holik (Kan-Ki) mengikuti sidang perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Kamis (28/3/2024) di Ruang Sidang MK. (Humas MK/Ifa)

INDOPOS.CO.ID – Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Suhartoyo menegur Ketua KPU Hasyim Asy’ari dalam sidang lanjutan sengketa hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa (2/4/2024). Teguran itu disampaikan karena Hasyim tidak cepat merespons pertanyaan dari Suhartoyo.

Kejadian bermula ketika saksi ahli Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Didin Damanhuri selesai memberikan keterangan dalam sidang sengketa Pilpres di MK, Jakarta Pusat, Selasa (2/4/2024).

Ketua MK Suhartoyo kemudian memberikan kesempatan pihak pemohon maupun termohon, termasuk pihak terkait untuk bertanya kepada ahli tersebut. Alih-alih menyimak, Hasyim Asy’ari terlihat membungkukkan badan ke arah meja.

“Dari termohon ada pertanyaan? Pak Hasyim tidur ya?” kata Suhartoyo dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024 di MK, Jakarta, Selasa (2/4/2024).

Didin Damanhuri lebih banyak memberikan keterangan soal kejanggalan penggelontoran bantuan sosial (bansos) oleh pemerintah di tengah masa kampanye Pemilu 2024. Bahkan total anggarannya cukup fantastis.

Kubu Ganjar-Mahfud menghadirkan sembilan ahli dalam sidang lanjutan sengketa hasil Pilpres 2024. Mereka di antaranya Dekan FH UB Aan Eko Widiarto, pakar hukum tata negara Universitas Andalas Charles Simambura, Guru Besar Ilmu Ekonomi Pembangunan Universitas Padjadjaran Didin Damanhuri.

Sain itu, Profesor Filsafat STF Driyakara Franz Magnis Suseno, Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia Hamdi Muluk, Mantan anggota KPU RI I Gusti Putu Artha, Dosen TI Universitas Pasundan Leony Lidya.

Termasuk Sosiolog Direktur Pusat Kajian Representasi Sosial Risa Permana Deli dan Guru Besar dalam Bidang Sosiologi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Suharko. (dan)

Exit mobile version