INDOPOS.CO.ID – Politisi PDIP Ahmad Basarah berbicara waktu yang tepat, terkait rencana pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Menurutnya, persamuhan harus dilakukan dalam hari yang baik.
“Saya kira mari kita tunggu momentum silaturahmi yang bersifat politik kenegaraan itu setelah sidang perdana Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi selesai,” kata Basarah di Jakarta dikutip, Kamis (11/4/2024).
Namun, ia meyakini dua tokoh tersebut telah berkomunikasi secara batiniah, meski fisiknya belum berjumpa pasca Pilpres 2024.
Mengingat dalam konteks bersilaturahmi harus dicermati. Ada silaturahmi bersifat kenegaraan dan secara pribadi.
“Tapi secara pribadi, saya kira meksipun mungkin secara fisik belum bertemu antara hati Bu Megawati dan Pak Prabowo saya kira sudah saling kontak batin di antara mereka berdua,” tuturnya.
Di sisi lain, wacana pertemuan Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto jangan selalu dimaknai bisa menghasilkan kesepatakan menjadi koalisi politik.
“Ya pertemuan antara Bu Mega dan Pak Prabowo, tidak melulu diinterpretasikan sebagai suatu pertemuan yang harus menghasilkan kesepakatan politik untuk bisa bersama-sama di dalam pemerintahan,” ucap Ketua DPP PDIP itu.
Kabar mengenai rencana persamuhan antar-dua tokoh nasional itu menguat, setelah penghitungan suara nasional Pilpres 2024, menyatakan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka unggul dari dua paslon lainnya (dan)