INDOPOS.CO.ID – Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Adrienne Watson mengindikasikan pertemuan tersebut akan menjadi bagian dari diskusi yang sedang berlangsung mengenai penjualan senjata antara kedua negara.
“Seperti yang telah kami peringatkan secara terbuka, perundingan senjata antara Rusia dan Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) atau Korea Utara secara aktif mengalami kemajuan,” ujar Watson, seperti dilansir Al Jazeera, Selasa (5/9/2023).
“Kami mendapat informasi Kim Jong-un memperkirakan diskusi ini akan terus berlanjut, termasuk keterlibatan diplomatik tingkat pemimpin di Rusia,” tambahnya.
Pekan lalu, Gedung Putih mengatakan Rusia sudah melakukan perundingan rahasia dan aktif dengan Korea Utara untuk memperoleh berbagai amunisi dan pasokan untuk perang Moskow di Ukraina.
Juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan, meskipun ada bantahan, Korea Utara memasok roket dan rudal infanteri ke Rusia tahun lalu untuk digunakan oleh kelompok militer Wagner yang dikendalikan swasta.
Watson mengatakan pada Senin (4/9), AS mendesak Korea Utara untuk menghentikan negosiasi senjatanya dengan Rusia dan mematuhi komitmen publik yang telah dibuat Pyongyang untuk tidak menyediakan atau menjual senjata ke Rusia.
“Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu juga melakukan perjalanan pada bulan Juli ke Korea Utara, dalam upaya untuk memperoleh amunisi tambahan untuk perang tersebut,” kata Watson.
Ini adalah pertama kalinya seorang menteri pertahanan Rusia mengunjungi negara tersebut sejak jatuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.
Sebagai imbalan atas persenjataan tambahan tersebut, Korea Utara diperkirakan menerima teknologi untuk meningkatkan satelit dan kapal selam bertenaga nuklirnya.
Para ahli AS juga berspekulasi Kim mungkin akan mencari bantuan pangan dari Rusia sebagai bagian dari negosiasi senjata.
AS telah berusaha menghalangi negara-negara seperti Tiongkok dan Korea Utara untuk memberikan senjata kepada militer Rusia, karena AS menganggap invasi besar-besaran Moskow ke Ukraina merupakan serangan terhadap kedaulatan negara tersebut.
Para pejabat mengatakan Kim, yang jarang bepergian ke luar negeri, kemungkinan akan bertemu dengan Putin di Kota Pelabuhan Vladivostok di Pantai Pasifik Rusia, tidak jauh dari Korea Utara.
Kunjungan tersebut diperkirakan akan mengulangi kunjungan serupa yang dilakukan Kim pada April 2019 , yaitu pertemuan tatap muka pertamanya dengan Putin. Pelayaran tersebut melibatkan Kim yang melakukan perjalanan dengan kereta lapis baja ke Vladivostok, melakukan tur ke Armada Pasifik Rusia dan mengadakan pembicaraan pribadi dengan Putin di Pulau Russky.
“Saya telah mendengar banyak hal baik tentang negara Anda dan sudah lama bermimpi untuk berkunjung,” ucap Kim saat itu.
Sebelumnya pada Senin (4/9), badan intelijen Korea Selatan mengindikasikan kepemimpinan militer Rusia sedang melakukan latihan angkatan laut bersama dengan Korea Utara dan Tiongkok, serupa dengan yang dilakukan oleh AS dan sekutunya.
Shoigu tampaknya mengkonfirmasi rumor tersebut kepada kantor berita Rusia Interfax, dengan mengatakan tentu saja diskusi sedang dilakukan untuk latihan militer gabungan.
“Mengapa tidak? Ini adalah tetangga kita,” katanya.
“Ada pepatah Rusia kuno: Anda tidak bisa memilih tetangga Anda dan lebih baik hidup bersama tetangga Anda dalam damai dan harmonis,” tambahnya. (dam)