INDOPOS.CO.ID – Gereja Katedral Jakarta menampilkan dekorasi Natal tahun 2023 dengan konsep penggabungan budaya nusantara. Mengusung tema Cinta Bumi dan Budaya Nusantara mewarnai suka cita perayaan umat Nasrani.
Humas Gereja Katedral Susyana Suwadie mengatakan, dekorasi yang ditampilkan menggambarkan kisah kelahiran Yesus Kristus yang dinantikan dalam kesederhanaan, suasana sunyi dan kudus sekaligus memberi terang, suka cita dan keselamatan bagi umat-Nya di dunia.
Kehadiran para gembala dan perjalanan tiga raja dari timur menyampaikan, simbol pencarian Tuhan dalam berbagai cara oleh berbagai kalangan, serta solidaritas dan kepedulian pada kaum yang terpinggirkan.
Setelah menemukan terang, mereka kembali ke tempat asalnya berada, dan dengan caranya masing-masing secara kreatif dan solutif menyebarkan kabar damai suka cita dan kasih sejahtera kepada orang-orang di sekitarnya, demi kemuliaan nama-Nya.
“Kisah kelahiran Yesus ini disajikan dalam berbagai dekorasi patung dan wayang yang di sebar dalam beberapa titik lokasi, mengundang umat untuk berdoa dan meresapi makna natal tahun ini,” ujar Susyana dalam keterangannya, di Jakarta, Senin (25/12/2023).
Koleksi patung antik kisah kelahiran Yesus disusun di balkon utama gedung Katedral Jakarta, membuka kesempatan para jemaat menikmati sisi lain gedung Katedral Jakarta, serta untuk umat turut berdoa menyambut kedatangan-Nya.
Kandang Natal yang ditata di depan Plaza Kristus Raja dihiasi dengan patung kayu Keluarga Kudus yang terdiri dari Santo Yusuf, Bunda Maria dan Bayi Yesus dalam gendongan kain bergaya modern tradisional Jawa.
“Menggambarkan kelahiran Tuhan Yesus, ditemani patung kayu Ondel-ondel dari Betawi – menggambarkan lokasi Katedral Jakarta dan patung kayu berbaju adat Kalimantan,” ujar Susyana.
Latar belakang tema Natal yang dihiasi dengan grafis rumah adat Betawi, delman dan rumah adat Dayak berhiaskan tameng khas Dayak ingin mengenalkan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
“(Dayak) sebagai perwakilan umatNya, dari berbagai suku bangsa nusantara dan penanda persiapan negara kita mempersiapkan ibu kota baru di Kalimantan,” jelas Susyana.
“Plaza Maria ini juga berhiaskan dekorasi dari Betawi dan Dayak, sebagai penanda lepas sambut status ibukota negara yang akan berpindah dari Jakarta ke Nusantara,” tambahnya. (dan)