INDOPOS.CO.ID – Rancangan Undang Undang (RUU) Kesehatan baru saja disahkan oleh DPR RI pada Selasa (11/7/2023) kemarin. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan bahwa salah satu aspek yang disempurnakan dalam Undang Undang Kesehatan adalah teknologi Kesehatan menjadi terdepan dan mampu bersaing dengan rumah sakit di luar negeri.
“UU Kesehatan yang baru disahkan ini menjadi tantangan bagi RS di Indonesia dalam mengembangkan teknologi Kesehatan yang mumpuni,” ungkap President Director Mandaya Hospital Group (MHG) dr. Benedictus Widaja di Jakarta, Kamis (13/7/2023).
Dia mengaku telah siap dengan menerapkan teknologi kesehatan. Dengan memiliki pusat kanker dengan Alat Radioterapi Versi Tertinggi, yang juga digunakan di Rumah Sakit Pusat Kanker di Amerika, MD Anderson Cancer Center.
“Ini bukti teknologi kedokteran dan kesehatan di Indonesia tidak tertinggal dari rumah sakit di luar negeri,” ujarnya.
“Penanganan Kanker di RS kami dengan Radioterapi jenis tertinggi dikelasny, ini berbiaya antara Rp65-85 juta untuk 25-30 kali terapi atau disebut satu siklus terapi, selain teknologi Radioterapi yang canggih, Pusat Kanker kami juga didukung oleh beberapa guru besar, profesor kedokteran serta 35 tim kedokteran multidisiplin,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, penerapan teknologi radioterapi tersebut sangat banyak digunakan pada pasien kanker payudara, paru paru, getah bening atau limfoma. Misalnya saja pada pasien dengan kanker payudara, kebanyakan masyarakat Indonesia takut sekali apabila ditemukan benjolan pada payudaranya.
Padahal tidak semua benjolan payudara merupakan kanker, 80 persen hanyalah tumor jinak yang aman. Sedangkan pada kanker payudara stadium awal, tindakan yang dilakukan dokter adalah operasi pengangkatan tumor-nya saja, tanpa membuang keseluruhan payudara yang disebut “Lumpektomi” atau “Breast Conserving Surgery”. Lalu dilanjutkan dengan terapi radiasi atau radioterapi.
“Jadi teknologi kesehatan ini sangatlah efektif dalam menangani pasien kanker payudara,” ujarnya.
“Tentunya, UU Kesehatan yang baru disahkan ini adalah modal awal dunia Kesehatan Indonesia untuk dapat bersaing di kancah internasional. Dengan semakin mumpuni menjaga kesehatan bangsa, bahkan dari berbagai penyakit berat seperti kanker,” imbuhnya. (nas)