INDOPOS.CO.ID – Ketua Relawan Antar Generasi H. Iswadi menanggapi pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat Paripurna di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Iswadi menilai, pidato kenegaraan Presiden membawa pesan optimisme Indonesia untuk dapat melompat menjadi negara maju. Salah satunya, soal pendapatan perkapita Indonesia dapat melompat jauh dari USD4 ribu ke USD20 ribu.
“Kita harus bangga. Presiden tadi menyampaikan dalam hitungan 20-30 tahun, kita bisa menjadi bangsa yang pendapatan perkapitnya melompat dari 4 ribu-an ke 20 ribu-an (USD),” kata Iswadi, melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (17/8/2023).
Di sisi lain, Presiden juga menekankan, Indonesia mempunyai peluang besar untuk meraih Indonesia Emas Tahun 2045 serta meraih posisi menjadi negara lima besar kekuatan ekonomi dunia.
“Peluang yang disampaikan Presiden tersebut, tentunya harus mampu kita manfaatkan. Rugi besar jika kita melewatkan kesempatan ini, karena tidak semua negara memilikinya dan belum tentu akan kembali memilikinya,” ujar H. Iswadi yang juga berprofesi sebagai pengusaha.
Dia mengungkapkan, enam puluh delapan persen penduduk saat ini adala usia produktif. Hal ini menurutnya, merupakan kunci peningkatan produktivitas nasional kita.
“Dan saya selaku Ketua Umum Relawan Antar Generasi sangat optimistis dengan analisis ini terlebih bagi kemajuan generasi muda yang akan datang,” terang Iswadi.
Selanjutnya, kata pria yang aktif sebagai Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta ini, peluang besar yang kedua adalah kepercayaan internasional yang dimiliki Indonesia saat ini.
Kepercayaan tersebut, kata Presiden Jokowi, dibangun bukan sekadar melalui gimmick atau hal lainnya, melainkan melalui peran dan bukti nyata keberanian Indonesia dalam bersikap.
“Momentum Presidensi Indonesia di G20, Keketuaan Indonesia di ASEAN, konsistensi Indonesia dalam menjunjung HAM, kemanusiaan, dan kesetaraan, serta kesuksesan Indonesia menghadapi krisis dunia tiga tahun terakhir ini, telah mendongkrak dan menempatkan Indonesia kembali dalam peta percaturan dunia,” tutup Iswadi. (rmn)