INDOPOS.CO.ID – Selebgram yang juga Duta Lingkungan asal Kazakhstan, Dayana Assembayeva menegaskan perpindahan ibukota negara dari Jakarta ke IKN Nusantara mirip dengan sejarah perpindahan ibukota di negerinya dari Kota Almaty ke Astana pada 1997 lalu.
Menurutnya, secara prinsip pemindahan ibu kota memang akan menuai pro kontra namun dikemudian hari justru mendapat dukungan penuh dari masyarakat, terutama dalam segi perbaikan lingkungan hidup.
“Ada history yang menurut saya sama antara IKN dengan Astana. Ini untuk mendapatkan ibu kota negara lebih bersih, dan bebas polusi, ” kata Dayana dalam sebuah diskusi dengan tema “Lingkungan Hidup dan Perpindahan Ibukota Negara (IKN)” di Kantor Pimpinan Nasional (Pimnas) Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (17/8/2023).
Menurut Dayana, ada kesamaan juga perihal Jakarta yang sudah penuh dengan polusi, akan menjadi solusi ketika IKN itu sudah jadi.
“Jadi dengan kondisi Jakarta polusi yang sedang tinggi, maksudnya tadi bahwa PKN dengan IKN kan mirip, saya suport PKN yang turut mendukung perpindahan ibukota ke IKN dengan alasan utama terkait soal lingkungan,” ujar Dayana.
Dayana pin menambahkan, perpindahan ibu kota dari Almaty ke Astana awalnya hanya untuk memindahkan kantor pemerintahan guna mengurangi kepadatan penduduk dan polusi udara di Almaty, namun berjalannya waktu justu sekarang Astana juga menjadi pusat bisnis.
Hal itu juga mirip dengan rencana Pemerintahan Jokowi yang berencana memindahkan pusat pemerintahan ke IKN Nusantara.
Sehingga dirinya juga mendukung kerja sama sister city antara IKN Nusantara dengan Pemerintah Kota Astana.
“Awalnya hanya kantor pemerintah, dan UMKM kecil saja. Namun berjalannya waktu 25 tahun kemudian, UMKM yang saat itu kecil justru menjadi besar dan kini Astana juga menjadi kota bisnis,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Sekjen PKN Sri Mulyono mengatakan, bahwa partainya memang mendukung perpindahan ibu kota ke IKN.
Menurutnya, hak tersebut merupakan langkah yang strategis.
“Tak hanya mengatasi masalah Jakarta, tetapi juga memberikan dampak positif pada keseluruhan keberlanjutan Indonesia,” ujar Mulyono.
“Seperti halnya perpindahan ibu kota ke IKN tersebut, persis dengan kejadian Kazakhstan yang mempunyai ibu kota dengan nama Almaty. secara resmi negara memindahkan ibu kotanya ke Astana,” sambungnya. (dil)