INDOPOS.CO.ID – Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik Achmad Nur Hidayat menegaskan, Anies Baswedan tidak perlu merespons tantangan untuk menyebutkan proyek-proyek PSN (Proyek Strategis Nasional) yang dimaksud.
Pernyataan Anies tersebut, menurutnya, adalah peringatan akan pentingnya transparansi dalam penyusunan PSN, bukan tuduhan konkret terhadap proyek-proyek tertentu.
“Respons berlebihan terhadap pernyataan Anies oleh pemerintah, khususnya Presiden, tampak sebagai dampak psikologis yang lebih besar bagi pemerintah,” ujar Achmad dalam keterangannya, Selasa (3/10/2023).
Dia menilai, pernyataan pemerintah lebih mengedepankan depensif, tanpa berupaya mencapai pemahaman yang lebih baik terhadap permasalahan. Jika pemerintah mau objektif, menurut Achmad, perekonomian hingga saat ini masih dikuasai oleh segelintir orang.
“Terbukti dengan tingkat ketimpangan yang tinggi,” ucapnya.
Achmad mengatakan, pertumbuhan ekonomi dengan tingkat ketimpangan yang tinggi mengandung arti bahwa yang menikmati pertumbuhan ekonomi tersebut hanya orang-orang kaya saja. Dan tentunya menjadi pertanyaan tentang pembangunan di berbagai sektor yang dikerjakan oleh pemerintah.
“Sebetulnya (pembangunan) hingga saat ini sebetulnya untuk siapa? Karena publik tidak merasakannya secara merata,” ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo, Ganjar Pranowo dan Partai Demokrasi Indonesia perjuangan (PDIP) merespon pernyataan Anies Baswedan secara berlebihan. Presiden terlihat sangat sensitif dalam menanggapi pernyataan Anies, meskipun pernyataan itu sebenarnya adalah peringatan normatif yang tidak menuding pihak tertentu.
Jokowi dan Ganjar Pranowo mungkin tidak sepenuhnya memahami konteks pengandaian yang digunakan oleh Anies dalam pernyataannya. Anies menggunakan pengandaian sebagai bentuk peringatan bahwa PSN perlu diatur dengan transparan agar tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu. (nas)