INDOPOS.CO.ID – Komitmen paslon capres – cawapres nomor tiga, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD untuk membangun Santri dan Pesantren Unggul melalui beasiswa afirmasi, dukungan terhadap pendidikan keagamaan baik untuk Kiai maupun tenaga kependidikan pesantren, dan lain sebagainya tentu sangat dinanti-nantikan.
Termasuk bagaimana Undang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren mampu berjalan optimal dan dirasa manfaatnya secara merata.
Hal ini diungkapkan oleh KH Sadulloh selaku Pimpinan Pesantren Alhikamussalafiyah usai menggelar Halaqah Kebangsaan di Pondok Pesantren Al Hikamussalafiyah, Desa Sukamantri, Kecamatan Tanjungkerta, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (14/12/23).
Halaqah ini diikuti oleh jaringan ulama dan kiai Ahlussunah Wal Jamaah Indonesia di Sumedang dan Subang. Mereka sepakat menyatakan dukungan kepada Paslon nomor urut tiga dan optimistis bahwa Ganjar-Mahfud mampu mendorong kesejahteraan pondok pesantren.
Dalam lawatan di Jawa Barat beberapa waktu lalu, Ganjar menegaskan bakal membuat peraturan turunan UU dengan mendorong pemerintah daerah melaksanakan itu dan membuat perdanya sehingga dapat memberikan kepastian kepada ulama, santri dan insan pesantren.
Pesantren perlu dilestarikan dan dikembangkan. Sebab, selama ini pesantren memberikan bukti nyata kontribusi dalam membentuk moral dan karakter bangsa.
“Yang kami tahu santri kiai berjuang sejak dulu zaman perjuangan zaman kemerdekaan zaman revolusi bahkan sampai sekarang bagaimana pesantren kiai ini menjaga moral bangsa gitu. Itu sangat saya harapkan sekali,” ujar dia.
Senada, Koordinator Komunitas Jaringan Santri Sumedang Kiai Syarif Hidayatulloh memberikan harapannya kepada Ganjar – Mahfud agar menghapus ketimpangan antara pendidikan umum dengan pondok pesantren.
Untuk itu, UU Pesantren yang lahir dari sederet ketimpangan dan keresahan insan pesantren perlu dilakukan optimalisasi oleh pemerintahan Ganjar-Mahfud di masa depan.
“Termasuk juga undang-undang pesantren alhamdulillah sudah di sahkan namun sampai saat ini belum teralisasi ke pesantren-pesantren di seluruh Indonesia,” ucap Kiai Syarif Hidayatullah. (gin)