INDOPOS.CO.ID – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, masa depan dunia ketenagakerjaan akan dipenuhi dinamika dunia usaha dan dunia industri (DUDI) yang dipengaruhi perkembangan teknologi dan informasi. Hal ini tercermin dari kondisi saat ini yang telah memasuki era digitalisasi.
Oleh karena itu, menurut Ida, masa depan dunia ketenagakerjaan Indonesia sangat ditentukan oleh kompetensi dan daya saing pekerja/buruh yang berpengaruh pada daya saing bangsa.
“Masa depan bangsa Indonesia sangat ditentukan oleh seberapa kompeten dan seberapa kompetitif pekerja/buruh kita,” terangnya.
“Oleh karenanya, secara khusus, saya mengajak teman-teman pekerja/buruh untuk terus berupaya meningkatkan kompetensi dan daya saing,” imbuhnya.
Menurut Ida, peningkatan kompetensi dan daya saing pekerja/buruh memiliki 2 tujuan utama bagi pekerja/buruh. Yakni meningkatkan keterampilan, keahlian, kemampuan, dan kapasitasnya, sehingga mampu meningkatkan karirnya. Dan, peningkatan kompetensi dan daya saing untuk membekali diri dengan berbagai keterampilan dan kompetensi untuk alih profesi.
“Ini penting bagi buruh agar terus survive menghadapi dinamika dunia ketenagakerjaan yang semakin dinamis dan kompetitif,” ungkapnya.
“Untuk menghadapi masa depan ketenagakerjaan, menjadi terampil saja tidak cukup. Kita harus terus menerus mengasah diri, meningkatkan kapasitas diri, agar kita selalu bisa beradaptasi dengan perubahan,” imbuhnya.
Kementerian Ketenagakerjaan sendiri, masih ujar Ida, telah menyiapkan berbagai instrumen untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing para pekerja/buruh. Di antaranya pelatihan vokasi melalui program BLK Komunitas bagi pekerja/buruh.
Hingga saat ini, menurut dia, Kemnaker telah membangun 8 BLK Komunitas yang didirikan untuk serikat pekerja/ serikat buruh.
“Jumlah ini tentu masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah pekerja/buruh kita. Ke depan kita akan lebih memperluas lagi akses peningkatan kompetensi bagi para pekerja/buruh kita,” ujarnya.
Selain BLK Komunitas, lanjut Ida, BLK terbuka bagi pekerja/buruh yang ingin meningkatkan keterampilan dan kompetensi. Karena berbagai instrumen peningkatan keterampilan yang disediakan pemerintah tidak hanya untuk membekali keterampilan (skilling) bagi angkatan kerja baru, namun juga untuk meningkatkan keterampilan (up skilling) dan alih keterampilan (re-skilling) bagi angkatan kerja lama atau pekerja/buruh.
“Kami sadar berbagai instrumen itu belum cukup untuk memfasilitasi seluruh pekerja/buruh di Indonesia. Untuk itu pada momen May Day ini, saya juga mengajak kementerian/lembaga, pemda, dan pihak-pihak untuk bersama-sama menjadikan topik peningkatan kompetensi pekerja/buruh ini sebagai isu bersama,” ucapnya.
Diketahui, pada peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 2024, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengampanyekan tema “May Day 2024: Kerja Bersama Wujudkan Pekerja/Buruh yang Kompeten.” Tema ini merupakan upaya pemerintah dalam mengajak pekerja/ buruh untuk menatap masa depan dunia ketenagakerjaan.
Pada peringatan May Day tahun ini Kemnaker juga meluncurkan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan (Kepmenaker) Nomor 76 Tahun 2024 tentang Pedoman Pelaksanaan Hubungan Industrial Pancasila. Kepmenaker ini mencakup 6 prinsip dan 2 asas dalam mewujudkan hubungan industrial Pancasila. (nas)