INDOPOS.CO.ID – JW Movement For Prabowo-Gibran menggelar acara nonton bareng (nobar) debat cawapres keempat di Posko Pemenangan JW Movement, Jakarta Pusat dan dihadiri oleh 22 oganisasi relawan yang tergabung di bawahnya, pada Minggu (21/1/2024).
JW Movement for Prabowo Gibran merupakan rumah bagi 22 organisasi relawan pendukung Prabowo-Gibran yang diinisiasi Jenderal TNI (Purn) Wiranto.
Sekadar informasi, pada Selasa (12/12) calon presiden (cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto bersama Ketua Umum sekaligus pendiri JW Movement For Prabowo-Gibran Jenderal TNI (Purn) Wiranto meresmikan Posko Pemenangan tersebut.
Dalam keterangannya seusai nobar, Wiranto memberikan tanggapan dari penampilan tiga calon wakil presiden (awapres) dalam Debat Keempat Pilpres 2024.
Menurutnya, masyarakat dapat menilai seberapa jauh kedalaman dari para cawapres memahami materi perdebatan.
“Masyarakat sudah bisa menilai siapa yang sebenarnya mampu mengekspresikan dan mengaktualisasikan pemikirannya dari berbagai masalah perdebatan,” terangnya.
Wiranto.mengakui dirinya merasa sangat terkesan dengan penampilan cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka. Walaupun masih muda, lanjutnya, namun bisa mengulas berbagai pandangannya, terstruktur dengan baik dan menguasai berbagai materi isu debat.
“Saya kira, Gibran patut kita apresiasi atas penampilannya,” tutur Pembina Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran itu.
Wiranto juga membela Gibran soal penggunaan beberapa istilah yang dipakai dalam sesi debat tersebut.
“Memang ‘kan sudah diterjemahkan tadi, dari yang disinggung Gibran sudah sangat dipahami, yang ditanyakan Mas Gibran itu justru sebelumnya, yang dipakai untuk menyerang. Tapi kemudian harus dipahami secara utuh,” ungkapnya.
Wiranto yang merupakan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ini, ketika ditanya awak media perihal pernyataan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD yang menuturkan pertanyaan yang dianggap receh dari cawapres nomor urut 2 Gibran, menurutnya hal tersebut masih menyangkut bahasan materi dalam debat, dan bukan receh.
“Karena yang kelihatannya receh, tapi tatkala dikupas dengan mendalam ternyata menyangkut kebangsaan kita,” tegasnya.
Wiranto juga mengatakan, jika pemilihan presiden (Pilpres) berlangsung satu putaran sangat bermanfaat untuk masyarakat, salah satunya bisa menghemat anggaran biaya hingga Rp14 triliun kalau dilanjutkan pada putaran kedua.
“Yang kedua adalah, suhu politik cenderung itu tidak meledak, memang memanas, tapi tidak meledak, sehingga jika dilanjutkan ke putaran kedua akan ada dua kelompok masyarakat yang saling berhadapan dan ini sangat rawan, saya mengalami itu,” jelasnya.
“Dan yang ketiga dengan adanya satu putaran selesai, maka si pemenang punya cukup waktu, dia dimenangkan empat setengah bulan untuk bisa merencanakan, memahami, menyempurnakan konsep-konsep kepemimpinan kedepan sehingga pada saat dilantik nanti sudah betul-betul siap untuk run (jalan), tidak lagi-lagi mencari apa yang dillakukan,” tambahnya.
Wiranto berharap, debat kali ini bisa memberikan suatu gambaran, kira-kira siapa cawapres yang memiliki bobot yang nanti membawa bangsa ini ke depan menjadi lebih maju. (ibs)