INDOPOS.CO.ID – Direktur Jenderal (Dirjen) Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi, Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengatakan, program kerjasama dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan percepatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).
“Kami fokus pada kendaraan roda dua listrik karena melibatkan para UKM,” kata Dadan Kusdiana dalam acara daring, Selasa (8/2/2022).
Ia menuturkan, para UKM nanti sebagai penyedia komponen dan pelaku konversi atau bengkel. Pada 2021, pihaknya telah menyelesaikan seratus unit motor listrik.
“Konversi motor listrik ini sudah lulus di Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Jadi sudah jalan dan mulus,” ungkapnya.
Bahkan, dikatakan dia, Kementerian ESDM sudah melakukan ujicoba motor listrik. Dipastikan, secara legal motor listrik sudah sah dan secara proses bisa bekerja.
“Jadi kalau Nopol (Nomor Polisi) sudah biru, seperti mobil listrik lainnya,” bebernya.
“Proses konversi ini dari sisi peraturan menteri (Permen) tidak gampang. Tapi dengan kepolisian SOP sudah kami bangun secara sah,” imbuhnya.
Pada 2022, Kementerian ESDM menargetkan melakukan konversi seribu unit. Dan saat ini sudah melakukan uji jalan. Data dari kepolisian, jumlah motor saat ini mencapai 115 juta unit.
Ia menyebut, untuk biaya konversi satu unit motor mencapai Rp10,8 juta. Sementara target hingga 2030 sebanyak 13 juta unit. Dengan market 5 juta unit motor, maka, menurut dia, ada potensi market untuk para UKM hingga Rp50 triliun untuk UKM. “Nilai ini bisa dari sisi penyedia produk maupun jasa,” ucapnya.
Sebelumnya, Kementerian Koperasi dan UKM melakukan kerjasama dengan Kementerian ESDM terkait konversi KBLBB.(nas)