INDOPOS.CO.ID – Chief Investment Officer BRI-MI, Herman Tjahjadi mengatakan penurunan suku bunga akan menjadi tema pasar modal di tahun 2024, sehingga diharapkan dapat memberikan angin segar bagi pasar obligasi maupun IHSG.
Jakarta, PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) – 2024 dimulai dengan beberapa optimisme di sektor ekonomi seperti melandainya inflasi global dan isyarat dovish dalam kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).
Chief Investment Officer (CIO) BRI-MI, Herman Tjahjadi, melihat sejumlah peluang yang bisa dimanfaatkan oleh investor sepanjang 2024. Menurutnya, dengan melandainya inflasi dan adanya potensi dipangkasnya suku bunga, serta adanya kepastian hasil pemilu di pertengahan 2024, bisa menjadi sentimen positif bagi pasar modal domestik, seperti obligasi dan saham.
“Dari sisi prospek investasi, kami melihat prospek investasi untuk reksadana berbasis pasar uang dan pendapatan tetap dapat dipilih sebagai produk investasi yang cocok untuk diakumulasi, khususnya di semester pertama di tahun 2024” ujar Herman.
Reksadana Seruni Pasar Uang (SPU) III dan Balanced Regular Income Fund (BRIF), 2 Produk Unggulan BRI-MI.
Dalam wawancara terpisah, PLT Direktur Utama BRI-MI, Ira Irmalia Sjam mengatakan bahwa BRI-MI selalu mendengarkan kebutuhan investasi bagi para nasabah dan calon investor.
“Sebagai contoh, BRI-MI memiliki produk unggulan Reksadana Seruni Pasar Uang II (SPU II) yang cocok bagi investor pemula. Hal ini karena SPU II memiliki likuiditas yang tinggi, serta ada potensi memperoleh pendapatan yang optimal dengan risiko yang relatif rendah. Untuk membeli produk tersebut, calon investor cukup mengeluarkan dana minimal Rp10.000,-” ujar Ira.
Selain pasar uang, BRI-MI juga memiliki produk reksadana campuran bernama Balanced Regular Income Fund (BRIF). “BRIF sangat cocok sebagai instrumen diversifikasi investasi, karena memiliki fitur yang unik yaitu memberikan dividen setiap bulannya. Dengan adanya potensi penurunan suku bunga di tahun 2024, maka investasi pada reksadana BRIF, yang underlying asset-nya termasuk instrumen surat utang, berpotensi memberikan imbal hasil investasi yang optimal” tutup Ira.
Sebagai informasi tambahan, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana masyarakat yang dikelola oleh badan hukum yang bernama Manajer Investasi, untuk kemudian diinvestasikan ke dalam surat berharga seperti: saham, obligasi, dan instrumen pasar uang. (ibs)