INDOPOS.CO.ID – Majelis Ulama Indonesia (MUI) tengah mendalami kemunculan penayangan film His Only Son di Indonesia yang menjadi polemik. Anggapan sebagian pihak menilai film tersebut tidak menyajikan kisah sejarah Nabi Ibrahim As dari perspektif agama Islam.
“Sedang dikaji oleh Komisi Seni Budaya MUI,” kata Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas melalui gawai, Jakarta, Jumat (15/9/2023).
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily meminta penayangan film His Only Son dihentikan. Ia menilai cerita di film itu tidak sesuai dengan cerita Nabi Ibrahim versi Islam.
“Beredarnya film His Only Son di Indonesia sebaiknya dihentikan atau banned. Narasi film ini penuh dengan kontroversi. Muatan film ini tidak seperti pemahaman selama ini tentang sejarah Nabi Ibrahim As yang diyakini umat Islam di Indonesia pada umumnya,” kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Ace Hasan Syadzily, dalam siaran persnya, Selasa (12/9/2023).
Film His Only Son produksi Amerika Serikat itu dirilis 30 Agustus 2023 di bioskop Indonesia. Film itu terinspirasi dari kisah Abraham dalam kitab suci keyakinan tertentu.
Dalam sinopsisnya, Abraham diuji keimanannya oleh Tuhan lewat perintah yang disampaikan Tuhan via mimpi agar Abraham mempersembahkan putra tunggalnya, Isaac (putra Abraham dan Sara), di Gunung Moria.
Menurut Ace, film itu bisa menyesatkan orang Islam. Soalnya, Islam meyakini Nabi Ibrahim punya dua anak yakni Nabi Ismail dan Nabi Ishak. Ismail putra Ibrahim dan Siti Hajar tidak diakui dalam film ini.
“Jika peredaran film ini hanya ditujukan pada kalangan terbatas seperti keyakinan agama tertentu, masih kami pahami. Tapi jika film ini beredar luas, maka akan menimbulkan pemahaman sejarah yang menyesatkan menurut keyakinan agama Islam di Indonesia,” ucap Ace. (dan)