INDOPOS.CO.ID – Wakil Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Imam Teguh Saptono mengatakan, saat ini akumulasi nilai wakaf baru sekitar Rp 2, 23 triliun. Dan nilai tersebut, menurut dia, hanya 2 persen dari potensi Wakaf Rp180 triliun.
“Wakaf uang merupakan salah satu jenis wakaf yang memiliki potensi sangat besar di Indonesia,” ungkap Imam Teguh Saptono kepada INDOPOS.CO.ID, Minggu (25/2/2024).
Ia mengatakan, ada sejumlah faktor penyebab rendahnya Wakaf di Indonesia. Di antaranya, masih rendahnya literasi wakaf uang di masyarakat untuk kategori pengetahuan yang komprehensif.
“Kebanyakan pemahaman masyarakat masih terbatas pada wakaf tanah atau bangunan seperti masjid,” terangnya.
Sementara, lanjut dia, literasi wakaf uang belum terlalu dipahami. Untuk itu, peningkatan literasi soal wakaf uang memang memerlukan strategi tersendiri karena berkaitan dengan instrumen keuangan perbankan.
Saat ini ada sejumlah instrumen keuangan yang disediakan lembaga keuangan yang berkaitan dengan wakaf. Di antaranya CWLS (Cash Waqf Linked Sukuk Ritel) Ritel, SLW (Sukuk Linked Waqh), atau CLWD (Cash Waqh Linked Deposit).
“Instrumen-instrumen ini, dinilai masih terlalu rumit dipahami oleh masyarakat. Sehingga menjadi salah satu faktor belum maksimalnya penyerapan potensi wakaf uang di Indonesia,” ungkapnya. (nas)