INDOPOS.CO.ID – Ada banyak teknologi yang membantu kelompok difabel tunarungu. Salah satunya Nucleus 8 Sound Processor merupakan teknologi pendengaran terbaru. Itu dirancang untuk memudahkan komunikasi dengan orang lain.
Deputy Chief Executive Officer (CEO) Kasoem Group Trista Mutia Kasoem mengatakan, pihaknya selalu memperbaharui terkait kebutuhan pendengaran. Itu termasuk penyediaan teknologi pendengaran yang paling baru.
“Tujuannya agar pelanggan mendapatkan semua kebutuhan pendengaran dari pemeriksaan hingga pilihan teknologi pendengaran di tanah air sendiri,” ucap Trista, saat launching Nucleus 8 Sound Processor bersamaan dengan 9th Anniversary Cochlear Training Experience Center (CTEC) Indonesia, di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu (24/2/2024).
“Ini bisa membantu pasien mendengar dengan jelas dan jernih. Sehingga, orang dengan gangguan dengar bisa terlibat dalam momen penting,” tambahnya.
Fitur-fitur cerdas dari Cochlear itu dapat mendeteksi perubahan di lingkungan. Ini akan secara otomatis menyesuaikan untuk menghasilkan suara yang lebih jernih, sekaligus mengurangi kebisingan latar belakang yang mengganggu.
“Smaller, smarter and better connected, the Nucleus 8 Sound Processor opens up a world of new possibilities. Dengan begitu, pasien tidak perlu repot lagi dan menjalani hari dengan percaya diri,” jelas Trista
Country Manager Indonesia dan BD Alliance Director AGM of Cochlear Kumala Dewi menjelaskan N8 tersebut adalah teknologi pendengaran tinggi.
Prosesor suara implan koklea di belakang telinga merupakan sound processor terkecil dan teringan di dunia, dengan SmartSound iQ 2 disempurnakan teknologi Scan 2 dan ForwardFocus.
Tak berhenti di sana, diadakan mini seminar tentang pendengaran hingga parent sharing. Salah satu speaker yang hadir Irma Gustiana A., M.Psi., Psikolog., CPC., CMT. dengan materi “Peran Orang Tua dalam Mendukung Stabilitas Psikologis Anak dengan Teknologi Pendengaran”. (ibs)