INDOPOS.CO.ID – Sejumlah guru besar dan tokoh alumni Universitas Indonesia (UI) membacakan puisi dan monolog dalam konser perayaan HUT ke-78 Republik Indonesia bertajuk “Konser Kemerdekaan: Aku Melihat Indonesia”, Sabtu (26/8/2023) malam.
Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) yang juga Ketua Pelaksana Konser Kemerdekaan Prof Riri Fitri Sari menjelaskan, konser kemerdekaan terinspirasi dari puisi karya Presiden RI pertama Ir. Soekarno berjudul “Aku Melihat Indonesia”.
“Puisi Aku Melihat Indonesia karya Presiden pertama RI Ir. Soekarno sangat luar biasa sekali dalam mencerminkan rasa cinta tanah air, dengan penggunaan diksi yang menawan,” katanya.
“Puisi ini juga membuat kita mampu menghargai perjuangan para pahlawan kemerdekaan dan menginspirasi untuk berjuang demi masa depan bangsa lebih baik,” imbuhnya .
Dia mengungkapkan, pertunjukan ini menjadi hadiah bagi hari lahir ke- 78 Republik Indonesia. Tak hanya merayakan dan mensyukuri kemerdekaan, tapi juga memberikan pesan untuk membangun persatuan bangsa.
“Melalui konser ini, kami juga ingin menyuarakan Gerakan Indonesia Bersatu sebagai salah satu gerakan nasional revolusi mental melalui puisi, musik, dan tari,” ungkapnya.
Ia menuturkan, berekspresi melalui puisi telah dijalani para Guru Besar UI melalui Poetry Reading and Writing Society of Indonesia di UI (PRWSI UI) sejak 2020. Gerakan ini bermula sebagai penghormatan terhadap almarhum Prof.Dr. Sapardi Djoko Damono, Guru Besar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI dan seniman besar tanah air.
“Jadi para Guru Besar UI, akademisi, dan Alumni UI tak hanya memikirkan disertasi tapi juga seni. Selama tiga tahun berturut-turut, PRWSI UI pun dapat penghargaan MURI. Semoga semangat berpuisi ini terus berlanjut dan memberikan kontribusi nyata juga bagi bangsa,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum ILUNI UI Didit Ratam mengatakan, apresiasi dan dukungan penuh akan inisiasi dari para Guru Besar UI dalam menyebarkan semangat cinta negeri melalui puisi dan seni.
Anggota Lembaga Penasihat ILUNI UI Indy Hardono melihat, adanya potensi dari sebuah karya seni dan sastra untuk dapat menyentuh hati masyarakat dengan pesan akan indahnya persatuan bangsa.
“Ini adalah suatu gerakan dan inisiasi positif untuk menebarkan semangat cinta tanah air dan persatuan melalui karya,” ujarnya.
“Kami berharap, melalui pagelaran ini tercermin bagaimana seni dan sastra mampu menjadi bahasa universal yang menciptakan kohesi sosial untuk segenap elemen masyarakat,” imbuhnya.
Diketahui, dalam konser kemerdekaan tersebut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membawakan puisi berjudul “Aku Melihat Indonesia” karya Presiden pertama Ir. Soekarno. Selain itu, pertunjukan monolog kemerdekaan juga dibawakan oleh Rektor UI Prof Ari Kuncoro.
Pembacaan puisi juga dilakukan oleh para tokoh, guru besar, dan alumni UI di antaranya Taufiq Ismail, Prof. Hendri DS. Budiono, Dekan FKUI Prof. Ari Fahrial Syam, Ketua Umum ILUNI UI Didit Ratam, serta Putri Handayani (Jelajah Putri). (nas)