INDOPOS.CO.ID – Sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) memberikan dukungan kepada salah satu Kepala Staf menjadi Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dukungan tersebut disuarakan menjelang purna tugas Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pada November 2022 nanti.
“Ini bisa menjadi polemik internal matra dan antar matra. Suasana ini mirip dengan sebelum meletusnya peristiwa G30S/PKI,” ujar Koordinator Forum Kajian Isu Strategis Negara Demokrasi (F-KiSSNed) Erlangga Abdul Kalam dalam keterangan, Kamis (30/6/2022).
Ia menegaskan, sejarah kelam 30 September 65 cukup menjadi pembelajaran. TNI harus tetap solid dan sinergis. Untuk itu perlu kearifan semua pihak dengan mengedepankan keharmonisan hubungan antar kelembagaan demi perdamaian.
“Masih ada waktu sekitar 6 bulan lagi, Jenderal Andika pensiun sebagai Panglima TNI. Jadi itu tidak etis,” katanya.
Ia meminta, Kepala Staf sebaiknya bekerja secara profesional. Agar Presiden bisa menilai kinerja mereka
“Saya yakin setiap keputusan yang diambil Presiden berdasar pada hasil kinerjanya, tidak semata-semata cukup dengan reputasi apalagi cari muka,” terangnya.
“Jadi dengan waktu yang tersisa Kepala Staf bisa meningkatkan kinerja mendukung program Presiden Jokowi,” imbuhnya.
Diketahui Jenderal Andika Perkasa akan memasuki pensiun pada November 2022 mendatang. Sesuai urut kacang maka Kepala Staf TNI AL yang berkesempatan untuk menjadi Panglima TNI. Apalagi selama Jokowi menjabat Presiden hingga 2 periode, pucuk pimpinan TNI AL belum mendapatkan kesempatan sebagai Panglima TNI.(nas)